Selasa, 15 Juli 2008

Limfoma

Pengertian Limfoma
Limfoma adalah kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-B. Sel tersebut cepat menggandakan diri dan membentuk tumor. Limfoma pada otak atau urat saraf tulang belakang disebut limfoma susunan saraf pusat (SSP).

Limfoma berhubungan dengan AIDS kadang kala disebut Limfoma Non-Hodgkin (NHL). Pada 1985, NHL dimasukkan pada daftar penyakit yang menunjukkan AIDS oleh Centers for Disease Control di AS. Penyakit Hodgkin, jenis limfoma lain, jarang ditemukan pada Odha.

Semakin lama kita hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, semakin tinggi risiko NHL. NHL dapat terjadi bahkan pada jumlah CD4 yang tinggi. NHL dapat gawat dan menimbulkan kematian, kadang-kadang dalam satu tahun.

Penggunaan terapi antiretroviral (ART) mengurangi angka sebagian besar infeksi oportunistik kurang lebih 80 persen. Pada awal, penurunan ini tampaknya tidak berlaku untuk NHL. Namun penelitian baru menunjukkan kejadian NHL menurun 50 persen, terutama limfoma SSP. NHL masih menyebabkan kurang lebih 20 persen kematian pada Odha. Kurang lebih 10 persen Odha mungkin akhirnya akan pengembangkan NHL.

Fhoto Biopsi Limfoma



Cara Mendiagnosis NHL
Tumor NHL dapat terjadi pada tulang, perut, hati, otak atau bagian tubuh yang lain. Tanda pertama NHL adalah bengkak pada kelenjar getah bening, demam, keringat malam, dan kehilangan berat badan lebih dari 10 persen. Gejala ini terjadi dengan beberapa penyakit lain berhubungan dengan AIDS. Jika dokter tidak menemukan alasan lain untuk gejala ini, biasanya mereka dites untuk NHL.

NHL biasa didiagnosis dengan memakai teknik penggambaran atau biopsi. Teknik penggambaran memakai beberapa pengamatan (scan) yaitu scan CAT, PET, galium dan talium. Biopsi adalah pemeriksaan sel tumor yang dicurigai. Sel diambil dengan jarum tipis, atau sel diambil dengan bedah.



Penyebab NHL
NHL disebabkan oleh rangsangan jangka panjang pada sistem kekebalan tubuh. Jika sel-B menggandakan diri secara cepat selama bertahun-tahun, makin banyak mutasi atau perubahan terjadi pada sel ini. Beberapa mutasi ini dapat menyebabkan kanker.

Kurang lebih 4 persen orang dengan gejala penyakit HIV mengalami NHL setiap tahun. Angka kejadian NHL pada Odha 80 kali lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum.

Risiko NHL ditingkatkan oleh infeksi dengan virus Epstein-Barr, dan oleh faktor genetis. Angka kejadian NHL dua kali lebih tinggi pada lelaki dibandingkan pada perempuan, dan di AS, dua kali lebih tinggi di antara orang berkulit putih dibandingkan orang asal Afrika dan Karibia.
Pada saat ini, belum diketahui cara pencegahan NHL.



Cara mengobati NHL
Sebagian besar kanker diobati dengan kombinasi obat (kemoterapi atau kemo). Kemo sangat beracun. Terapi ini menekan sistem kekebalan. Kemo dapat mengakibatkan mual, muntah, kelelahan, diare, gusi bengkak dan peka, luka pada mulut, rambut rontok, dan mati rasa atau semutan pada kaki atau tangan.

Kemo juga merusak sumsum tulang. Ini dapat mengakibatkan anemia (kurang sel darah merah) dan neutropenia (kurang sel darah putih). Neutropenia meningkatkan risiko infeksi bakteri. Obat-obatan tambahan mungkin dibutuhkan untuk melawan efek samping ini.

NHL pada SSP sangat sulit diobati. Terapi radiasi sering dipakai untuk menggantikan atau menunjang kemo.

Odha lebih mudah menahan kemo untuk NHL bila memakai ART. Sebagai hasil, angka kematian akibat NHL sudah menurun lebih dari 80 persen. Dalam sebuah penelitian, 74 persen pasien NHL yang memakai kombinasi kemo baru yang disebut EPOCH menjadi pulih.

Sejak Odha mulai memakai ART, jenis NHL yang ditemukan pada Odha menjadi lebih mudah diobati. Sebagai hasil, sekarang Odha dengan NHL bertahan hidup lebih lama.

Beberapa jenis kemo dipakai untuk NHL. Kemo memulihkan tumor pada kurang lebih 50 persen pasien. Namun tumor dapat kambuh pada banyak pasien dalam satu tahun.

Orang yang didiagnosis NHL lebih berisiko mengalami jenis pneumonia yang disebut PCP, dan harus memakai obat untuk mencegah penyakit ini. Lihat Lembaran Informasi (LI) 512 untuk informasi lebih lanjut tentang PCP.

"Antibodi monoklonal” sekarang dipakai untuk NHL, dan peneliti terus menelitikan penggunaannya. Obat ini dibuat dengan rekayasa genetis. Obat ini menyerang sel-B yang menggandakan diri tanpa pengendalian. Nama antibodi monoklonal berakhir dengan ‘-mab’, seperti rituksimab. Obat tersebut menyusutkan tumor dan memperpanjang waktu sebelum tumor tumbuh kembali.


Garis Dasar
NHL, sejenis kanker yang melibatkan sel-B, mempengaruhi orang dengan infeksi HIV lanjut. Penyakit ini gawat dan sering mengakibatkan kematian. Penggunaan ART menurunkan jumlah kasus baru NHL. Ini terutama betul untuk NHL pada sususan saraf pusat (SSP).

NHL diobati dengan obat-obatan kemo. Untuk NHL pada SSP, terapi radiasi juga dipakai. Walaupun tumor NHL dapat hilang, mereka cenderung kambuh pada banyak orang.

Pengobatan NHL sulit. Orang yang mengalaminya sering mempunyai sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. ART dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan penggunaan kemo yang lebih manjur. ART juga tampaknya menyebabkan NHL lebih mudah diobati. Obat-obatan tambahan sering kali dibutuhkan untuk menangani efek samping kemo.

Obat baru hasil rekayasa genetis yang disebut antibodi monoklonal sudah mulai dipakai untuk mengobati NHL Penelitian terus dilakukan terhadap penggunaan antibodi monoklonal, serta kombinasi obat kemo yang baru.

Tidak ada komentar: